fbpx

Penting! Ini Marketing Trends yang Harus Kamu Siapkan di Tahun 2022

Pandemi yang telah berlangsung lama memang memberi dampak ke segala lini di berbagai belahan dunia. Tentu saja bidang pemasaran juga harus mampu melihat peluang dan melakukan penyesuaian untuk tetap mampu melaksanakan kegiatan pemasaran dalam keadaan yang berat sekalipun. Terlepas dari kondisi pandemi ataupun tidak, kegiatan bidang pemasaran memanglah harus terus berevolusi mengikuti perubahan-perubahan perilaku audiens dan perkembangan zaman.

Apabila harapan bahwa recovery ekonomi pada tahun 2022 terjadi, maka perlu langkah-langkah yang tepat untuk dapat menentukan strategi pemasaran. Bagaimana budget marketing harus dialokasikan agar dapat tepat sasaran. Dilansir dari inc.com, John Hall, Co-Founder and President calendar menjelaskan ada 6 marketing trends yang harus dipersiapkan pada tahun 2022 yakni : 

  1. Di Masa Depan Acara Akan Berbentuk Hybrid

Pandemi telah membangun kebiasaan orang untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Sehingga kegiatan melalui media digital telah menjadi idola dan pilihan yang bisa dilakukan untuk menghindari COVID-19. Namun di masa mendatang meskipun diharapkan pandemi telah mereda dan aktivitas manusia sudah diperbolehkan diluar ruangan, akan tetapi kebiasaan yang telah terbangun dengan mengikuti acara melalui media digital juga tidak bisa ditinggalkan. Maka dari itu perlunya acara yang memaksimalkan antara kegiatan offline dan online dengan mengoptimalkan kekuatan saluran digital dalam berbagai inovasi seperti VR maupun AR yang dapat mengakomodir kedua pilihan tersebut.

  1. Penyesuaian Konten Itu Penting

Setiap perusahaan yang ingin memenangkan industri akan membutuhkan penyesuaian PR, Kepemimpinan tangguh dan SEO. Hal ini bermakna bahwa anda membutuhkan sebuah sumber konten atau hal lainnya seperti sosial dan juga website pendukung. Saat kamu memiliki basic yang kuat dengan varian konten yang berbeda-beda dan memperkuat elemen PR untuk dapat dijadikan rujukan buat orang sehingga dapat memberikan kredit kepada konten yang anda miliki. 

  1. Perusahaan Marketing Akan Banyak Membeli Kepemilikan Saham 

Banyak perusahaan pemasaran yang membantu kliennya dalam menjual produk melakukan pembelian kepemilikan saham dari perusahaan yang dikerjakan. Perubahan ini merupakan hal yang masuk akal dimana ketika perusahaan pemasaran mampu memberikan revenue yang signifikan, hal ini tentunya juga membawa nilai perusahaan meningkat.  Apa bila perusahaan pemasaran memiliki kepemilikan saham tentunya motivasi untuk melakukan penjualan lebih besar dan dapat membawa keuntungan kedua belah pihak. 

  1. Melibatkan Lembaga Nonprofit Akan Menjadi Bagian Besar Dari Rencana Pemasaran

Konsumen akan banyak mencari perusahaan yang memiliki misi atau memberikan dampak kepada mereka. Melibatkan lembaga non profit dapat dijadikan rencana besar pemasaran yang dapat menumbuh kembangkan kesempatan bisnis mu bertumbuh dan juga menyesuaikan perusahaanmu dalam misi filantropis. Memperluas brand anda dengan melakukan advokasi non profit adalah simbiosis mutualisme. Bagaimanapun brand yang kamu miliki seharusnya bukan hanya dalam bentuk dukungan sosial, lebih dari itu anda harus melakukan seperti product placement, afiliasi marketing, persentase donasi penjualan, dan corporate sponsorship. Hal ini akan dapat membuat anda menjangkau audiens lebih luas.

  1. A.I. Akan Membuat Pemasaran Influencer Lebih Mudah dan Lebih Berbasis Hasil

Kematian era pemasaran influencer seringkali diprediksi, akan tetapi hal ini masih belum terjadi. Pada tahun 2020 nilai influencer di 9,7 Juta dolar Amerika, dan diperkirakan akan mencapai 15 juta dolar pada tahun 2022. Sebagian besar marketers melaporkan bahwa 20 persen lebih budget pemasaran untuk influencer. Meskipun pergeseran dari pemasaran influencer berubah menjadi mikro influencer. Kedepan melalui A.I akan dapat mengukur hasil pengaruh dari influencer lebih mudah apakah sesuai target dan juga melakukan prediksi lebih baik.

  1. Marketers Akan Mencari Alternatif Third-party Cookies

Akhir-akhir ini Google mengumumkan akan mematikan Third party Cookies walaupun kemudian hal ini tertunda sampai 2023. Namun meskipun tertunda bukan berarti ini tidak akan terjadi, karena tuntutan akan privasi dari konsumen semakin besar. Maka dari itu perlu persiapan dan penyesuaian dalam memanfaatkan data pihak pertama atau dapat menggunakan Google’s Privacy Sandbox or FLoC (Federated Learning of Cohorts) untuk mendapatkan personalisasi dan target konsumen tanpa harus mengganggu privacy pengguna. Bagaimanapun CRM tools, survey ataupun konten interaktif dapat dijadikan instrumen untuk meningkatkan keberhasilan pemasaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *